Penulis Lainnya

Wahyu Priyono



Analisa Rasio Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


30 Januari 2015 / Majalah Warta BPK, Vol. IV, Ed. 1, Hlm. 46-47, November 2014


Pemeriksaan atas LKPD merupakan jenis pemeriksaan keuangan yang bertujuan untuk pemberian opini atas kewajaran laporan keuangan tersebut dalam semua hal yang material sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Pemeriksaan dilakukan dengan berdasarkan pada standar pemeriksaan yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan. Hasil pemriksaan BPK RI atas LKPD selama ini terdiri atas tiga bentuk laporan, yaitu laporan auditor independen yang memuat opini dan laporan keuangan setelah diperiksa, laporan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan laporan atas sistem pengendalian intern. Ketiga bentuk laporan tersebut belum sepenuhnya dapat menggambarkan kinerja keuangan pemerintah daerah dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban APBD.
2014_ART_PP_Analisa_Rasio_Atas_Laporan_Keuangan_Pemerintah_Daerah_42.pdf



Selamat datang basis akrual


01 Januari 2015 / Majalah Warta BPK, Vol. V, No. 1, Hlm. 54-55, Januari 2015


Penggunaan basis akrual pada laporan keuangan didasarkan atas pertimbangan bahwa basis akrual dapat memberikan informasi keuangan yang lebih lengkap daripada basis lainnya, terutama untuk informasi piutang dan utang pemerintah. Selain itu laporan keuangan berbasis akrual juga menyediakan informasi mengenai kegiatan operasional pemerintah, evaluasi efisiensi dan efektivitas serta ketaatan terhadap peraturan.
2015_ART_PP_Warta_V_01_02.pdf



Kendala internal


01 Oktober 2014 / Majalah Warta BPK, Vol. IV, Ed. 10, Hlm. 74-75, Oktober 2015


Kadang-kadang bahkan mungkin sering kita menyalahkan atau mengkambing hitamkan orang lain atau keadaan di luar diri kita ketika kita menemui kendala/hambatan/kegagalan dalam mencapai satu tujuan yang kita harapkan.
2014_ART_PP_WARTA_Kendala_Internal_48.pdf



Menyesal di hari tua


01 September 2014 / Majalah Warta BPK, Vol. IV, Ed. 09, Hlm. 72-73, September 2014


Setiap manusia yang hidup di dunia diperintahkan oleh Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa untuk senantiasa berusaha melakukan amalan/tindakan yang terbaik agar tidak menyesal di kemudian hari. Didalam kitabnya, Allah berfirman yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan hendaknya setiap diri memperhatikan (mempersiapkan) sesuatu untuk masa depannya. Bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui semua yang kamu lakukan. Namun sebaik apa pun kita berencana dan berusaha, kita pasti dan akan merasakan kekecewaan, apalagi bagi kita yang menjalani hidup apa adanya tanpa tujuan dan harapan. Kekecewaan hanya akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari. Jika seseorang yang kecewa tersebut diberi umur panjang, maka lahirlah penyesalan-penyesalan di hari tuanya.
2014_ART_PP_Menyesal_Di_Hari_Tua_43.pdf



Bijak dengan social media


01 Agustus 2014 / Majalah warta BPK, Ed. 8, Vol. IV, Hlm. 72, Agustus 2014


Penggunaan social media dewasa ini sudah sangat populer di kalangan masyarakat Indonesia. Banyak jenis social media yang hadir di Indonesia. Friendster, Twoo, Linked, Netlog, Facebook, Twitter, dan lain-lainnya. Dari beragam jenis social media tersebut yang paling banyak digunakan adalah twetter dan facebook. Bukan hanya kalangan remaja atau ABG saja yang menggunakan. Anak-anak bahkan orang tua juga tidak ketinggalan. Hampir semua kalangan ikut meramaikannya. Tapi bagaimana efek dari social media ini sesungguhnya. Jika informasi yang diterima apa adanya tanpa filter, maka bukan saja menimbulkan kesimpang siuran berita, dan perang opini di media, juga akan melunturkan sikap saling menghormati dan menghargai antar sesama yang pada gilirannya akan menumbuhkan kebencian, permusuhan dan perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perlu kedewasaan dalam menerima informasi (tabayun) dengan meneliti kebenaran berita yang diterima akan menumbuhkan sikap saling menghargai, menciptakan keharmonisan, kedamaian dan ketentraman.
2014_ART_PP_Bijak_dengan_social_media08_41.jpg



Kolom : Berhasilkah Ramadhan kita?


17 Juli 2014 / Majalah Warta BPK, Ed. 8 Vol. 3, Hlm. 74-75, Agustus 2013


Ramadhan sudah berakhir. Bisakah keberhasilan kita di bulan Ramadhan dapat diukur? Berat badan turun sekian kilo kilogram bukanlah indikator kesuksesan Ramadhan kita. Begitu juga dengan badan tampak lebih sehat dan bugar. Indikator keberhasilan Ramadhan lebih bersifat kualitatif. Sedikitnya ada 5 indikator untuk keberhasilan tersebut.
2013_ART_PP_Berhasilkah Ramadhan Kita08_37.pdf



Agar mutasi tidak lagi menakutkan


17 Juli 2014 / Majalah Warta BPK, Hlm. 60-61, April 2014


Paada suatu institusi/ organisasi yang berkantor pusat di ibu kota negara dan mempunyai banyak cabang atau perwakilan di daerah atau disetiap provinsi, mutasi/ promosi pegawai. Namun dalam prakteknya tidak setiap keputusan mutasi/ promosi yang dikeluarkan oleh pimpinan suatu organisasi akan memuaskan semua pegawai yang dimutasi/ promosi dalam organisasi tersebut.
2014_ART_PP_Agar Mutasi tidak lagi menakutkan04_38.pdf



Sabar : kunci meraih sukses


17 Juli 2014 / Majalah Warta BPK, Hlm. 66-67, Maret 2014


Tabiat jalan kesuksesan adalah jalan panjang yang mendaki dan terjal, yang bukan saja dipenuhi dengan halangan dan rintangan yang menghadang, tetapi dipenuhi juga dengan godaan dan rayuan yang menggelincirkan. Hanya orang-orang yang sabar sajalah yang mampu tegar berada di jalan tersebut.
2014_ART_PP_Sabar kunci meraih sukses03_39.pdf



Keterangan ahli


Juni 2014 / Majalah Warta BPK Ed. 06, Hlm. 40-41, Juni 2014


Tidak semua orang termasuk Auditor bersedia atau merasa senang memberikan keterangan ahli di sidang pengadilan Tipikor. Ada banyak alasan yang menyebabkan seorang auditor merasa berat ditunjuk untuk memberikan keterangan ahli dipengadilan atas kasus-kasus yang menjadi temuan di BPK. Diantaraalasan tersebut adalah merasa kurang kompeten, tidak percaya diri menghadapi pertanyaan-pertanyaan hakim dan penasihan hukum,dan takut akan pertanyaan-pertanyaan yang menyulitkan atau memojokkan, dan ruang/suasana sidang yang tidak nyaman.
2014_ART_PP_Keterangan ahli06_40.pdf



Investasi


25 Maret 2014 / Majalah Pemeriksa, No. 110 Tahun, Hlm. 67, Desember 2007-Januari 2008.


Puncak yang paling tinggi dari seluruh bentuk investasi adalah berperang dijalan Allah, melawan pasukan orang-orang kafir yang menyerang dan memusuhi Allah. Allah berjanji bagi mereka yang melaksanakan firman Allah akan diberikan surga sebagai balasannya.
2007_ART_PP_PEME12_174.jpg



Daya serap anggaran masih relevankah?


17 Februari 2014 / Majalah Warta BPK No.11. Vol. III, Hlm. 53, November 2013


Ukuran efektif tidaknya suatu kegiatan jangan dilihat hanya sampai output, tapi juga semestinya melihat juga outcome, impac dan benefitnya bagi instansi yang bersangkutan dan pemerintah secara umum. Walaupun output yang dihasilkan sudah sesuai, namun jika tidak berpengaruh positif dan tidak ada manfaat buat pemerintah/negara/rakyat akan menjadi percuma, sis-sia atau mubadzir.
2013_ART_PP_WART11_168.jpg



Mewujudkan Indonesia baru dengan memilih pemimpin baru


Februari 2014 / Majalah Warta BPK ed. 2, Vol. 4, Hlm. 46-47, Februari 2014


Reformasi yang dicetuskan sejak tahun 1998, sampai tahun 2014, belum menunjukkan perubahan yang berarti. Bahkan banyak yang menilai bahwa bukannya terjadi kemajuan, malah kemunduran pada hampir semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Dalam bidang politik masih diwarnai persaingan, perseteruan dan konflik tidak sehat antar pejabat publik dan politikus yang diikuti konflik antar pendukung masing-masing akar rumput. Pembodohan masyarakat dengan money politics dalam pemilihan kepala daerah, anggota legislatif dan pejabat publik, menyebabkan kepercayaan publik kepada partai politik mengalami kemerosotan tajam. Namun hal tersebut janganlah menjadikan kita pesimis terhadap calon pemimpin, tetaplah gunakan hak pilih kita dan jangan golput.
2014_ART_PP_Wahyu_Priyono02_35.pdf



Hubungan sinergis zakat dan pajak


21 Januari 2014 / Majalah Pemeriksa No. 111 tahun XXVIII, Hlm. 68-70, Februari-Maret 2008


Bila dikaji lebih lanjut dengan menggunakan beberapa model penelitian dapat dibuktikan bahwa efek zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak adala positif terhadap pendapatan nasional keseimbangan, sekalipun zakat penghasilan mengurangi penerimaan negara dari sektor pajak, tapi kondisi perekonomian secara makro tetap membaik. Bahkan pendapatan nasional keseimbangan dengan variabel zakat lebih tinggi hasilnya dibanding pendapatan nasional keseimbangan tanpa variabel zakat.
2008_ART_PP_PEME02_166a.jpg



Pejuang dan pecundang sejati


10 Januari 2014 / Warta BPK, Edisi 10 Vol. III, Hlm. 76, Oktober 2014


Akan selalu ada pejuang sejati dan pecundang sejati dalam komunitas termasuk dalam organisasi keagamaan sekalipun. Pejuang sejati senantiasa berpikir kontribusi apa yang harus saya selalu berikan, berkorban jiwa raga, dan bekerja untuk menghidupi komunitasnya. Pecundang sejati selalu berpikir perhatian/ kontribusi apa yang telah komunitas berikan kepada saya, apa yang sudah saya peroleh dari komunitas, dan tidak bekerja kecuali ada keuntungan pribadi didalamnya.
2014_ART_PP_WART10_25.jpg



Lupa


Januari 2014 / Majalah Warta BPK, Ed. 1, Vol. IV, Hlm. 47


Ada satu penyakit pada manusia yang sangat berbahaya yang dampaknya lebih besar dibandingkan dengan penyakit penyakit mematikan yang selama ini dikenal. Penyakit itu diberinama LUPA. Ada dua tipe lupa yaitu lupa yang fitrah dan lupa yang tidak sesuai dengan fitrah yang nama lainnya disebut lalai. Mengingat begitu besar dampak dan bahayanya lalai dalam kehidupan di dunia ini, maka sangat diperlukan adanya upaya yang sungguh-sungguh dari setiap manusia agar tidak terjangkit penyakit tersebut. Sedikitnya ada dua usaha yang selalu bisa dilakukan, yaitu dengan cara selalu mengingat perjanjian dengan Allah(mua'hadah) dan selalu merasa diawasi oleh Allah (muroqobah).
2014_ART_PP_Wahyu_Priyono01_33.jpg



Kode etik, masih perlukah?


Desember 2013 / Majalah Warta, No. Ed. 12, Vol. 3, Hlm. 58-59


Kode etik pada dasarnya memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan ditindaklanjuti dan dinilai oleh suatu dewan kehormatan, majelis kode etik yang dibentuk khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang tidak etis, sering kali kode etik juga berisikan ketentuan-ketentuan profesional, seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman sejawat melanggar kode etik.
2013_ART_PP_Wahyu_Priyono12_34.pdf



Kolom : ihsan, integritas dan itqon dalam bekerja


September 2013 / Majalah Warta BPK, Ed. 9, Vol. III, Hlm. 73-74


Salah satu hal yang menunjukkan kesempurnaan ajaran Islam adalah adanya perintah bekerja kepada para pemeluknya. Seorang muslim (laki-laki) dibebani kewajiban untuk bekerja dengan beberapa alasan dan sebab, antara lain untuk memeuhi nafkah dirinya sendiri ataupun keluarganya, menjaga dirinya dari kehinaan meminta-minta, dan agar dapat menghindarkan diri dari perbuatan yang menyimpang atau tidak dibenarkan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
2013_ART_PP_Wahyu_Priyono09_32.pdf



Kolom : Akuntabilitas keuangan daerah


Juli 2013 / Majalah Warta BPK, Ed. 7, Vol. III, Hlm. 34-35


Kata-kata akuntabilitas dewasa ini tidaklah asing lagi ditelinga kita. Namun bagaimana dengan kata akuntabilitas keuangan daerah? apakah kita sudah pernah menengar dan mengenalnya? sampai sejauh mana pengenalan dan pemahaman kita sebagai masyarakat yang dipimpin atau diurus oleh pemerintah daerah mengenai dan memahami istilah akuntabilitas keuangan daerah? Pengertian dan pemahaman kita tentang tanggung jawab keuangan negara (daerah) sangatlah diperlukan agar kita bisa ikut berpartisipasi mengawasi pemerintah daerah yang diamanahi mengelola keuangan daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
2013_ART_PP_Wahyu_Priyono07_30.pdf



Akuntabilitas keuangan daerah


Juli 2013 / Majalah Warta BPK, Hlm. 34-35, Juli 2013


Secara hukum perdata, pejabat pengelola keuangan daerah dapat melakukan ikatan hukum dengan pihak ketiga yang bersifat keperdataan (kontrak pengadaan barang/jasa). Bila dalam hal tersebut pihak daerah (diwakili Pejabat Pembuat Komitmen) karena kesalahannya mengakibatkan kerugian pihak ketiga (keterlamabatan pembayaran atas penyerahan barang/jasa ), maka pihak daerah wajib mengganti kerugian itu (denda berupa bunga).
2013_ART_PP_Wahyu_Priyono07_30.pdf



Kewirausahaan


31 Mei 2013 / Majalah Pemeriksa No. 96, Hlm. 56 - 58, Oktober 2004


Pernahkan kita mendengar keluhan dari sahabat-sahabat kita yang berprofesi sebagai PNS tentang minimnya penghasilan yang mereka terima? Diantaranya keluhan-keluhan yang sering terlontar adalah : "Udah 12 tahun saya bekerja, gaji saya belum nyampe 2 juta"
2013_ART_PP_PEME08_23.pdf